Halo Sahabat Sehat! Alcohol use disorder seringkali berhubungan dengan kesehatan mental, yakni ketika penderita tidak dapat berhenti minum alkohol, padahal sudah merasakan sendiri efek secara social maupun fisik. Lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu alcohol use disorder?
Alcohol use disorder atau disebut alkoholisme merupakan gangguan kesehatan yang membutuhkan perawatan medis maupun perawatan psikologis yang melibatkan peminum alkohol berat. Tidak dapat berhenti meskipun menyebabkan tekanan emosional, bahaya bagi fisik dan menyebabkan masalah bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Alcokol use disorder sering terjadi pada orang yang juga mengalami ganguan kesehatan mental secara bersamaan, seperti ansietas atau depresi. Sekitar 14,5 juta orang Amerika berusia 12 tahun atau lebih memiliki gangguan penggunaan alkohol dan umumnya terjadi pada laki-laki.
Penyebab alcohol use disorder
Penyebab gangguan penggunaan alkohol masih didalami oleh para ilmuwan. Penyebabnya bisa berasal dari beberapa aspek, yaitu genetika, upaya untuk menghilangkan rasa sakit emosional, faktor lingkungan, riwayat keluarga yang juga mengalami ganguan penggunaan alkohol, memiliki masalah kesehatan mental (depresi, ganguan makan, ganguan stress pascatrauma, kecemasan), serta pernah menjalani operasi bypass perut (Roux-en-y) untuk maslaah berat badan.

Bagaimana tanda bila seseorang menglaminya?
Tanda yang dapat terlihat bila seseorang mengalami gangguan minum alkohol, yakni tidak dapat membatasi jumlah alkohol yang diminum, berupaya ingin berhenti minum namun gagal melakukannnya, menghabiskan banyak waktu untuk minum alkohol, minum alkohol disituasi tidak aman seperti saat berenang atau mengemudi, adanya penurunan efek setelah minum alkohol. Selain itu, seseorang dengan kondisi ini juga biasanya mengalami gejala saat tidak minum alkohol dalam waktu tertentu, seperti gemetar, mual dan berkeringat.
Pengobatan alcohol use disorder
Cara pengobatan untuk yang mengalami gangguan minum alkohol yaitu dengan melakukan konseling ke psikolog maupun konselor kesehatan mental. Biasanya akan disarankan untuk melakukan terapi perilaku kognitif.
Dengan obat-obatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS telah menyetujui penggunaan obat neltrexone dan acamprosate untuk pengobatan ganguan penggunaaan alkohol. Di beberapa orang obat topiramete dan gabapentin juga dapat mengurangi rasa ingin minum alkohol.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit dan pencegahan (CDC), kasus gangguan penggunaan alkohol di AS mencapai 88.000 orang yang meninggal disetiap tahunnya. Cara untuk menghidari penyalahgunaan alkohol dengan manajemen stres, mengontrol lingkungan sosial untuk mengurangi tawaran minum alkohol, dan membatasi rasa ingin minum alkohol.
Sahabat Sehat, bila kamu ingin berhenti minum alkohol atau memiliki gangguan penggunaan alkohol namun sulit untuk berhenti, yuk lakukan cara pengobatan dengan pilihan di atas. Namun, untuk konsumsi obat perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP