Faktor Risiko dan Pencegahan Serangan Asma Mendadak

Halo Sahabat Sehat! Serangan asma merupakan kondisi berbahaya yang berisiko mengancam jiwa. Kamu yang memiliki riwayat asma juga bisa berpotensi mengalami hal demikian. Penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi inflamasi membuat orang dengan asma menjadi sulit bernapas, hal inilah yang terjadi saat serangan asma.

penyebab serangan asma mendadak
Foto: Freepik.com

Gejala yang tampak saat serangan asma

Tanda klinis yang terlihat ketika datang serangan asma yakni batuk atau mengi yang disertai keluarnya bunyi siulan saat bernapas, napas menjadi pendek, kesulitan bernapas dan rasa sesak di dada. Serangan asma bisa terjadi pada tahap ringan hingga serius dan fatal. Keadaan ini menjadikan paru ngga cukup mendapatkan oksigen sehingga bernapas pun bisa berhenti seketika.

Serangan asma ringan terjadi selama beberapa menit dan segera merespon terhadap pemberian obat. Namun, derajat serangan sedang hingga berat bisa terjadi lebih lama, dan dalam beberapa kasus, kondisi ini ngga memberikan respon yang baik terhadap pengobatan.

Perlu diwaspadai bahwa sesak napas yang memberat, hanya bisa berbicara dengan kalimat pendek, berusaha keras untuk bernapas, bibir atau kuku berubah warna menjadi abu kebiruan, dan ngga ada respon setelah menggunakan inhaler adalah gejala yang mengharuskan kamu untuk segera mencari bantuan guna mendapatkan perawatan lebih cepat.

Faktor pemicu

Faktor yang berisiko menyebabkan serangan asma hingga kematian yaitu asma yang ngga tekendali atau kepatuhan rendah terhadap penggunaan obat-obatan secara rutin, memiliki riwayat serangan asma sebelumnya atau rawat inap akibat asma, fungsi paru buruk yang ditandai dengan pengukuran peak expiratory flow (PEF) atau forced expiratory volume (FEV1), dan pernah menggunakan ventilator saat asma.

Sedangkan kelompok tertentu yang bisa meningkatkan risiko kematian akibat serangan asma adalah negara dengan nilai pendapatan yang rendah hingga sedang, jenis kelamin perempuan lebih rentan mengalami kematian daripada laki-laki, usia yang bertambah, dan penduduk yang berasal dari Afrika dan Amerika memiliki peluang dua hingga tiga kali berisiko kematian akibat asma daripada populasi ras lainnya.

mencegah serangan asma mendadak
Foto: Freepik.com

Bagaimana cara mencegahnya?

Strategi pencegahan bisa diupayakan sebagai langkah menghindari serangan asma. Berikut ini di antaranya.

Pertama, konsisten dalam menjalankan rencana pengobatan asma secara individual berdasarkan rekomendasi dokter. Contohnya patuh menggunakan obat, mengetahui jadwal pengobatan dan kontrol ke dokter dan pengetahuan mengenai langkah pengatasan jika terjadi serangan asma.

Kedua, hindari faktor pemicunya. Misalnya alergen (serbuk sari, bulu hewan), polusi udara, asap rokok, suhu dingin, aktivitas fisik, iritan (debu, parfum), dan penyakit pernapasan (flu atau selesma. Ketiga, memantau kondisi asma melalui penjadwalan secara rutin dengan dokter guna mengetahui ada tidaknya gejala yang bisa menyebabkan perburukan asma.

Sahabat Sehat juga bisa menyimpan salinan obat-obatan dan kontak darurat untuk menunjukkannya kepada orang lain yang mungkin membantu kamu saat serangan asma. Serangkaian upaya bisa kamu lakukan untuk menurunkan kejadian serangan asma yang membahayakan.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

apt. Oktaviany Irma Wiputri, M. Farm. Klin

Clinical Pharmacist, Health Writer, Educator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Journey Blog by Crimson Themes.