Apakah sekarang kamu terjebak di zona nyaman? Secara tidak sadar, zona nyaman atau comfort zone adalah batasan yang dibuat oleh diri sendiri supaya tetap berada dalam kenyamanan tertentu. Akan tetapi, posisi “nyaman” tersebut seringkali membuat seseorang enggan beranjak mencari hal baru untuk berkembang menuju potensi optimal.
Selain karena malas memulai, tidak sedikit yang nervous untuk memulai. Hal ini sangat wajar terjadi karena ketakutan dan kecemasan menghadapi lingkungan baru.

Perlunya Keluar dari Zona Nyaman
Setiap orang akan mencari situasi yang membuatnya nyaman karena dapat membuat hati tenang dan terhindar dari stres. Meskipun demikian, tidak selamanya zona nyaman menyelamatkan masa depan.
Dilansir dari laman KlikDokter, berada di zona nyaman cenderung membuat seseorang kehilangan inisiatif dan kreativitas, kesempatan mengembangkan potensi diri terbatas, membiarkan talenta dan kompetensi tidak terasah, karir tidak berkembang, menurunkan kinerja, serta menjadi malas beradaptasi dengan lingkungan. Demi meraih masa depan yang lebih baik, seseorang dapat menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman, seperti beralih ke lingkungan baru, menambah relasi, ataupun menambah kegiatan baru.
Hambatan Internal yang Dialami
Banyak hal yang terlintas di benak seseorang yang akan keluar dari zona nyaman. Mereka mungkin berpikir, apakah akan diterima di lingkungan yang baru, apakah usahanya akan berhasil, atau apakah akan nyaman menjalani hal baru tersebut. Seiring memikirkan berbagai hal tersebut, kondisi psikis menjadi ikut terganggu. Kondisi tersebut akam memicu stres, sehingga kondisi tubuh menjadi tegang dan nervous.
Persiapan agar Tak Nervous
Keluar dari zona nyaman adalah pilihan. Keputusan ini sebaiknya diambil untuk mengembangkan diri dan berada di lingkungan yang lebih tepat. Saat akan memulalinya, Sahabat Sehat bisa melakukan persiapan berikut ini.
Tetap Percaya Diri dan Berpikir Positif
Nervous bisa dihilangkan dengan percaya diri dan berpikir positif. Kamu harus percaya pada kemampuan diri sendiri sebagai kekuatan internal. Pikirkan juga bahwa semuanya akan baik-baik saja, di mana proses tidak akan mengkhianati hasil. Perbanyaklah positive self-talk.

Memahami Apa yang Disukai dan Tidak
Suatu hal akan tercapai jika diusahakan dengan sungguh-sungguh. Saat akan menetapkan tujuan, carilah hal yang disukai. Dengan melakukan hal yang disukai, kamu pasti nyaman melakukannya dan rela menekuninya. Namun, melakukan hal ynag tidak disukai bukanlah hal mustahil, kamu bisa mencobanya terlebih dahulu dan lanjut menekuninya apabila memang dirasa potensial.
Mencari Informasi dan Open Sharing
Seiring memahami apa yang disukai dan tidak disukai, carilah informasi sebanyak dan selengkap mungkin untuk mengarahkan pada keputusan yang tepat. Carilah informasi mengenai hobi, kegiatan yang sejalan dengan kompetensi, pelatihan, dan kesempatan kerja yang sesuai. Sahabat Sehat juga dapat berdiskusi dengan teman dekat atau relasi yang berpengalaman untuk mendapatkan wawasan dan saran.
Membuat Rencana dan Alternatifnya
Tentukan apa saja yang akan dilakukan, termasuk target pencapaian dan hal pendukung lainnya. Kamu juga perlu mengantisipasi kegagalan di rencana utama, dengan membuat rencana alternatif kedua dan ketiga sebagai jalan lain yang perlu dicoba.
Dengan alternatif tersebut, rasa kecewamu akan berkurang karena mengetahui apa yang perlu dilakukan setelah kegagalan di rencana utama. Meskipun demikian, tetaplah menyiapkan mental untuk menghadapi segala kemungkinan.
Relaksasi
Saat memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, kamu akan menghadapi transisi yang awalnya tidak nyaman, sehingga timbul perasaan nervous. Ketenangan psikis dapat dibentuk kembali dengan relaksasi, seperti mendengarkan lagu yang menenangkan, menghirup udara segar, berekreasi, mengonsumsi comfort food, melakukan latihan pernapasan, ataupun meditasi.
Berbagai tips tersebut bisa Sahabat Sehat terapkan demi mencapai sukses saat keluar dari zona nyaman untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Segala rencana dan persiapan diri akan menjadi bekal meraih kesuksesan di bidang yang ingin dituju. Hadapilah semuanya dengan senyuman.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP