Sahabat Sehat, apakah kamu pernah mendengar narkotika bernama yaba? Terdengar asing kan? Yaba merupakan jenis narkoba yang sejak lama sudah ada, namun jenis narkotika ini baru ditemukan di Indonesia.
Apa itu narkoba yaba?
Yaba merupakan jenis narkoba yang sudah ada sejak tahun 2002 di Bangladesh. Yaba dalam bahasa Thailand berarti “obat gila atau crazy pil”, di Malaysia yaba dikenal sebagai “pil kuda” dan pertama kali diproduksi di Myanmar dan popular di Thailand.

Yaba berbentuk pil berdiameter 6 mm berwarna oranye atau pink. Kandungannya terdiri dari kombinasi 45-65 mg kafein dan 25-35 mg metamfetamin. Kalau di Indonesia sendiri, obat terlarang ini termasuk kedalam narkoba golongan I.
Yaba masuk ke Indonesia
Narkoba jenis yaba ini masuk melalui Tiongkok dan Kuala Lumpur, sebelum akhirnya masuk ke Aceh dan diedarkan ke Jakarta pada Desember 2022 lalu. Yaba biasanya dikonsumsi oleh pengendara truk yang akan menempuh perjalanan jauh, yang dapat menambah dopamin, serotonin dan norepinerfin pada otak. Sekitar 60% penghasil narkoba yaba yaitu di Myanmar, Laos dan Thailand.
Gejala dan dampak penyalahgunaan
Adapun gejala yang dapat dirasakan setelah penggunaan narkoba yaba pada tubuh yaitu keringat yang berlebihan, melebarnya pupil mata, mimisan, tanda jejak pada lengan, pernapasan tidak teratur, luka bakar terutama pada jari atau bibir, penuaan dini pada kulit, penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba dan drastis, gigi membusuk, menghitam dan patah.
Walaupun konsumsinya hanya dalam dosis kecil, tetap akan memberikan efek pada kesehatan yaitu nafsu makan berkurang, hiperglikemia, euphoria, pernapasan cepat, tahan tidak tidur, dan detak jantung cepat atau tidak teratur.

Risiko penyalahgunaan metamfetamin
Risiko yang dapat terjadi yaitu meningkatkan penyakit menular seperti HIV, serta hepatitis B maupun C yang dapat ditularkan melalui peralatan seperti suntikan ketika berbagi penggunaan obat terlarang ini.
Penyalahgunaan narkoba yaba tidak hanya ditelan secara oral, melainkan juga dapat disuntikkan, dihisap atau dihirup. Selain itu juga ada efek jangka panjang pada kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit parkinson, stroke, henti jantung mendadak, masalah konsentrasi, dan sindrom penarikan (sakau).
Bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, narkoba ini juga bisa berdampak secara sosial yang akan dirasakan dalam jangka panjang. Setelah mengetahui berbagai efek negatifnya, Sahabat Sehat tentu akan lebih bijak dalam menjauhi penggunaan yaba demi menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain di sekitarmu.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP