Sahabat Sehat, seseorang mungkin makan karena berbagai alasan selain lapar. Banyak emosi yang dapat memicu hasrat makan, dan stres adalah salah satu yang paling umum. Kondisi ini disebut dengan istilah stress eating.
Apa itu stress eating?
Stres diduga memengaruhi preferensi makanan. Beberapa penelitian in vivo menunjukkan bahwa tekanan fisik atau emosional meningkatkan asupan makanan tinggi lemak, gula, atau keduanya. Kadar kortisol yang tinggi, dikombinasikan dengan kadar insulin yang tinggi, diduga menjadi pendorong keinginan makan. Kortisol meningkatkan nafsu makan, dan kalori ekstra itu yang memberi energi untuk meningkatkan daya juang.

Mengapa orang mengalami stress eating?
Perbedaan gender disebut menjadi alasan penting dalam perilaku mengatasi stres, perempuan lebih cenderung beralih ke makanan dan laki-laki beralih ke alkohol atau rokok. Penelitian Jarvela-Reijonen pada tahun 2020 di Finlandia yang melibatkan lebih dari 5.000 laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa obesitas dikaitkan dengan makan yang berhubungan dengan stres pada perempuan tetapi tidak pada laki-laki.
Peneliti Harvard telah melaporkan bahwa stres dari pekerjaan dan masalah lain berkorelasi dengan penambahan berat badan, tetapi hanya pada mereka yang kelebihan berat badan pada awal masa studi. Satu teori mengatakan bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki kadar insulin yang tinggi, dan kenaikan berat badan terkait stres lebih mungkin terjadi dengan adanya insulin yang tinggi.
Tanda Stress Eater dan Cara Mengatasinya
Makan saat tidak lapar
Ketika stres membuat kamu mencari camilan dengan perut kenyang, cobalah mengunyah daun peppermint atau bisa juga asam Jawa. Selain itu, minum segelas air bisa meredakan keinginan makan.

Makan dalam kondisi yang memicu stress
Ketika menghadapi deadline dan kondisi yang memicu stress lainnya, kamu langsung berpikir untuk ngemil. Cara mengatasinya adalah berusaha tenang, upayakan relaksasi otot dan otak. Selanjutnya, buat list hal positif dan solusi atas masalah dengan tenang.
Jika kamu mengalami setback, kamu langsung menenangkan diri dengan makanan. Sebelum meraih camilan, cobalah mandi air panas, jogging atau melakukan yoga.
Menjadikan makanan sebagai pelarian saat cemas
Saat kamu merasa cemas, kamu tidak mencari teman, tetapi menggunakan makan sebagai pelarian. Coba hubungi keluarga dan sahabat terlebih dahulu. Jika akhir-akhir ini merasa kehidupan sosial terabaikan, kamu dapat mendaftar ke kelas atau aktivitas yang bisa memberikan ruang interaksi dengan orang baru.
Cravings tanpa mengenal waktu
Buat jadwal makan yang teratur. Atur jadwal untuk memasukkan camilan dalam konsumsi kamu juga. Ketika kamu sedang makan makanan favorit dan merasa sulit untuk berhenti. Beli makanan favorit dalam porsi moderate dan tidak menyimpan banyak di rumah.
Berpikiran bahwa stress akan hilang setelah ngemil
Sadarlah bahwa makanan yang dinikmati sebenarnya tidak melakukan apa pun untuk mengatasi stress yang dihadapi. Tuliskan penyebab stres dan cemas, serta daftar kemungkinan solusi untuk setiap masalah. Nilai kepraktisan tiap solusi dan coba gunakan solusi tersebut.
Semoga tips di atas bisa membantu Sahabat Sehat supaya terhindar dari stress eating.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP