Millet termasuk dalam jenis serealia atau biji-bijian. Sahabat Sehat sudah tau belum kalau tahun ini millet dijuluki sebagai serealita terpopuler? Kira-kira apa ya alasannya?
Kenapa millet menjadi serealia populer di tahun ini?
Millet merupakan pangan pokok dari negara India yang terlupakan. Kandungan gizinya yang kaya menjadi milllet populer kembali di seluruh dunia dan sehingga tahun 2023 dijuluki sebagai “tahun millet“. Julukan pada tahun 2023 ini pun dideklarasikan oleh majelis umum PBB sebagai International Year of Millet. Dengan slogan “Rich in heritage, full of potential“, hal ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan mengarahkan perhatian kebijakan pada gizi dan manfaat kesehatan dari millet, serta kesesuaiannya untuk budidaya di bawah kondisi iklim yang berubah.

International Year of Millet berkontribusi sebagai agenda PBB 2030 untuk pembangunan kelanjutan, khususnya SDG 2 (zero hunger), SDG 3 (kesehatan dan kesejahteraan yang baik), SDG 8 (pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 12 (konsumsi dan produksi), SDG 13 (aksi iklim) dan SDG 15 (hidup di darat).
Jenis, kandungan gizi dan cara mengolahnya
Millet memiliki lebih dari 20 jenis, namun ada beberapa jenis yang lebih umum, yaitu finger millet (Eleusine coracana), proso millet (Panicum miliaceum), pearl millet (Pennisetum glaucum), foxtail millet (Setaria italica) dan barnyard (Echinochloa utilis). Setiap 100 gram millet yang telah dimasak terkandung 3,51 g protein; 23,7 g karbohidrat; 1,3 g serat makanan; 44 mg magnesium; 0,161 mg tembaga; 100 mg fosfor dan 0,272 mg mangan.
Cara memasaknya, diawali dengan memanggang atau menyangrai millet selama 4-5 menit sampai berwarna coklat keemasan. Lalu ditanak dengan rasio 2:1 antara air dan millet. Jika ingin dibuat menjadi bubur, rasionya 3:1. Selain dimasak sendiri, serealia ini juga bisa dicampurkan dengan nasi maupun dibuat olahan lain seperti roti dan muffin.

Manfaat millet untuk kesehatan
Millet baik dikonsumsi bagi penderita diabetes, karena kandungan serat dapat mengkontrol gula darah, kaya akan mineral dan mengandung pati yang dapat dicerna secara perlahan dan mengandung asam amino leusin. Di dalamnya juga terkandung senyawa fenolik, flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan.
Berbeda dari gandum, millet ngga mengandung gluten sehinggaaman untuk dikonsumsi oleh seseorang yang mengalami penyakit celiac. Selan itu, protein bernama fibroin-modulator-binding protein (FMBP) yang diambil dari foxtail millet telah teruji mampu menekan pertumbuhan sel kanker usus besar pada hewan percobaan.
Setelah melihat beragam manfaatnya, Sahabat Sehat tertarik ngga nih buat menjadikan millet sebagai sumber karbohidrat?
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP